Sabtu, 30 April 2011

"Di Balik Segelas Susu Coklat Panas"

Seorang pria duduk termenung disebuah kafe, memandangi segelas coklat panas yang dipesannya. Seolah tidak memperhatikan keramaian, pria tersebut tersenyum dan kemudian meminum segelas susu coklat panas itu dengan perlahan dan nikmatnya. Beberapa jam telah berlalu, ketika semua orang telah berlalu lalang dan meninggalkan kafe tersebut, Pria tersebut masih ada dengan segelas susu coklat yang baru saja dipesannya kembali. Seorang pelayan kafe menghampirinya dan bertanya apakah dia ingin memesan hal lain selain segelas susu coklat panas. Pria tersebut hanya tersenyum dan menjawab, “kalau saya butuh yang lain, saya akan memanggilmu”.

Waktu telah berlalu, tanpa terasa sebentar lagi pukul 12 malam. Sambil melihat jam tangannya, pria tersebut berbisik, “sebentar lagi”. Dia mengeluarkan setangkai bunga dari saku jasnya dan meletakkannya diatas meja. Pria tersebut kemudian memanggil pelayan dan meminta dua gelas susu coklat untuk disajikan diatas meja. Pria tersebut tiba-tiba terlihat gelisah , dia terus saja memperhatikan jam tangannya.

Waktu terus berlalu, akhirnya tiba jam 12 malam. Pria tersebut menikmati susu coklat panasnya, dan tidak berapa lama kemudian, dia berbicara dan tertawa. Melihat hal itu, pelayan kafe merasa binggung, karena tiada seorangpun yang ada disamping ataupun didepan pria tersebut. Seorang pelanggan yang ada tepat didepan pelayan tersebut berkata, “Jangan merasa takut, dia tidak gila, ini adalah hari ulangtahun pernikahan mereka”. Pelayan kafe merasa kebinggungan, “mereka? Saya tidak melihat siapapun disana kecuali pria itu”. Pelanggan kafe tersebut tersenyum dan berkata, “Kamu pasti adalah pelayan baru disini. Dia selalu datang kesini setiap tahun dan dihari libur”.

“Dia adalah seorang suami yang baik dan setia, hanya saja nasibnya kurang beruntung. Dia harus kehilangan istrinya diusianya yang masih muda, sungguh malang”.

“Kejadiannya sangat cepat, malam itu, tepat lima tahun yang lalu”.

“Malam itu, langit sangat cerah, sepasang kekasih hendak merayakan ulangtahun pernikahan mereka yang ke-delapan. Namun tepat pada jam 12 malam, mobil yang mereka kendarai mengalami kecelakaan. Sang istri terlempar keluar, sedangkan sang suami mengalami cedera ringan. Mereka menunggu pertolongan ambulan dan ternyata pertolongannya terlambat, sang istri meninggal dalam perjalanan. Didalam ambulan, sebelum menghembuskan nafas terakhir, sang istri meminta suaminya untuk merayakan ulangtahun pernikahan mereka didalam mobil ambulan tersebut. Seolah tidak terjadi apapun mereka merayakan ulangtahun pernikahan mereka seadanya, mereka berbicara dan tertawa.”

“pasti amat sulit bagi pria itu untuk tertawa pada saat itu. Meskipun pada saat itu dia tertawa, jauh dilubuk hatinya dia pasti sedang menangis. Saya melihat tawa yang penuh dengan kesedihan. Sungguh menyedihkan.”

“Bagaimana bapak bisa tahu?” sang pelayan kafe merasa binggung.

“Bagaimana mungkin saya tidak tahu, karena sayalah yang menabrak mereka, menemani, mendengar percakapan mereka, serta ikut merayakan ulangtahun pernikahan mereka didalam mobil ambulan.”

“Saya sungguh terharu menyaksikan cinta mereka. Bahkan disaat terakhirpun istrinya masih tersenyum dan berkata bahwa dia amat mencintai suaminya, dihatinya hanya ada suaminya seorang. Suaminya pun tersenyum dan berkata bahwa dia amat mencintai istrinya dan didalam hatinya selalu ada istrinya dan meminta istrinya untuk tetap bertahan. Namun ternyata takdir berkata lain, takdir memisahkan pasangan yang saling mencintai itu. Suaminya hanya dapat menangis mengiringi kepergian istri tercintanya dan saya tidak dapat menahan air mata saat itu. Rasa bersalah dan rasa haru terus mengikutiku setiap kali saya melihat pria itu.”

“Lalu,mengapa dia selalu memesan susu coklat?” Tanya sang pelayan.

“Istrinya amat menyukai susu coklat dan kafe ini adalah tempat favoritnya”.

“Mungkin orang tidak akan pernah mengerti mengapa dia sangat menikmati susu coklat panas, namun mungkin baginya itulah cinta. Kita tidak pernah bisa mengerti cinta, namun cinta selalu mengerti kita, karenanya saat kita memiliki cinta, kita dapat mengerti satu sama lain. Mungkin seperti itulah yang dirasakan oleh sepasang kekasih itu sampai saat ini, walaupun dunia mereka telah berbeda.”

“Melihat pria itu, saya mengerti bahwa cinta dari dalam hati adalah anugrah yang tak ternilai yang pernah kita dapatkan. Saat ini pria tersebut pasti sedang berbicara dengan malaikat yang tinggal dihatinya.”

Pelayan kafe yang mendengar cerita itu mengerti akan apa yang dirasakan oleh pria malang tersebut. Setiap tahun dan setiap kali pria tersebut datang sang pelayan selalu menyediakan dua gelas susu coklat panas, karena sang pelayan mengerti bahwa setiap kali pria tersebut menatap susu coklat, maka dia akan bahagia. Karena dimatanya yang terlihat bukanlah susu coklat, melainkan istrinya. Dan tiap kali dia menikmati susu coklat panas, dia menikmati cinta yang manis dan hangat seperti susu coklat panas.

Setiap orang memiliki cara yang unik dalam menikmati cinta. Bagaimanakah cara Anda?

“Saat mencintai seseorang, simpanlah dia dalam hatimu

Agar selalu terukir dan abadi sepanjang hayatmu

Karena hati adalah tempat terbaik untuk meletakkan cinta”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar