Sabtu, 30 April 2011

Cara Terampuh Mendeteksi Kebohongan Lawan Bicara

Pernahkan Anda berdusta kepada seseorang ? Apa yang Anda rasakan setelahnya ? Anda mungkin sering menggunakan dusta sampai sampai tidak menyadarinya. Berbohong untuk perlindungan, menggoda, meyakinkan, menghancurkan, untuk kebaikan atau keburukan di mana saja dan kapan saja Anda sering melakukan itu. Apakah bohong itu buruk ? Sulit untuk mengatakan pada seseorang bahwa si dia lebih cantik dari padanya jika Anda mencintai si dia ? Apa pun jenisnya, kebohongan itu adalah suatu muslihat untuk berbagai tujuan.
Jika dikaitkan dengan membaca pikiran, ada beberapa sinyak kehobongan yang dapat Anda ketahui, yakni menutupi mulut, menggosok-gosok hidung atau bibir atas, wajah merona  dan tidak terkendali, wajah menunduk, telapak tangan mengarah ke bawah, menjilat bibir, tiba tiba menyilangkan kaki, tiba tiba menyilangkan tangan, tiba tiba menyalakan rokok, menggoyangkan kepala ke kiri dan ke kanan, memaksa untuk bertatap muka, badan  terlihat amat kaku, mengekapkan tangan, gelisah, menyembunyikan tangan, kontraksi pada pupil mata, nada suara yang datar, lambat tapi ringan, berkeringat dan telapak tangan basah, dan terkikih kikih dengan sengaja.
Dari gerakan tubuh tersebut, jelas bahwa tidak ada kekurangan dari sinyal sinyal tersebut. Untuk mengetahui hal hal tentang apakah seseorang berbohong, terlebih dahulu Anda harus mempelajari tentang manusia dan mengapa semua sinyal tersebut terjadi. Canggung dan kegugupan adalah kuncinya. Ketika orang sedang berbohong, ia menemmpatkan dirinya pada kondisi stress, adrenalin mengalir deras, detak jantung berdegup kecang, otot mengeras, pupil mata mengecil atau keinginan untuk mendapatkan nikotin dari rokok, dan bernafas cepat.
Seorang pembaca bahasa tubuh berpengalaman tidak butuh sebuah mesin pendeteksi kebohongan. Anda pun dapat membaca hal hal tersebut dengan mudah karena amat jelas terlihat kalau Anda melihatnya di tmepat yang tepat karena perubahan fisik yang berubah ubah. Di negara barat misalnya, sejak kecil anak anak diajarkan untuk menatap mata saat berbicara dan jika berbohong tutupi mlut dengan tangan. Sebaliknya dengan adat timur, tidak sopan menatap menatap mata yang lebih tua jika berbicara dan jika berbohong anak anak terlihat dari ekspresinya yang tiba tiba menangis sambil bicara. Hal hal itu akan terbawa sampai kita dewasa sehinggga secara tidak sadar fisik kita akan mengkhianati kebohongan  kita sendiri.
Apakah sinyal dasar kebohongan ? Dapatkah seseorang membacanya ? Sinyal sinya yang mengindikasikan seseorang berdusta pada umumnya berkaitan dengan stress. Misalnya, orang yang bekerja di tempat dengan tingkat stress yang tinggi lebih nyaman dalam berbohong dan sinyalnya amat kecil. Sinyal dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut :

  1. Suara
    Manusia memiliki komunikasi verbal menggunakan suara dibandingkan dengan gerak tubuh sehingga lebih mudah berbohong menggunakan ucapan kata kata. Sinyal ini perlu sekali Anda ketahui karena saat ini komunikasi banyak dilakukan melalui telepon sehingga Anda hanya mengandalkan pendengaran. Konsentrasilah pada saat ingin menguji apakah lawan bicara Anda sedang berdusta. Berdasarkan penelitian, suara manusia akan sedikit bergetar apabila berbohong. Suara normalnya akan menjadi lebih datar, lebih lambat, terasa ringan, dan monoton. Penyebabnya adalah otak manusia berusaha untuk tetap mempertahankan sehingga membuat pembicaraan menjadi kehilangan spontanitas dan kecepatannya. Selain itu, juga karena sang pembicara menjadi lebih hati hati karena takut jika ke ceplosan atau salah bicara. Kegugupannya juga berefek pada nafas yang menimbulkan sedikit gagap. Akan tetapi, sang pembohong ulung mempelajari hal ini dan belajar untuk percaya diri terhadap kata katanya sendiri.
  2. Badan
    Mengeras dan Kaku Sinyal ini terlihat jelas sebab tubuh pembohong akan terlihat mengeras dan menjadi sedikit kaku. Hal itu disebabkan oleh ketegangan pada otot otot tubuh pada saat seseorang berusaha untuk mengubah ekspresi atau gerak tubuhnya agar dapat mempertahankan kebohongan yang dikatakannya.
  3. Kegelisahan
    Pembohong yang belum berpengalaman kadang kadang terlihat gelisah, menghentak hentakkan kaki, memutar pulpen atau benda benda di sekitarnya, memainkan jari jarinya, dan terlihat dari posturnya bahwa ia dalam keadaan tidak nyaman.

Cermati sekali lagi  daftar sinyal di atas pada saat Anda ingin mengecek kebohongan seseorang, pengkhianatan fisik pada si pembohong akan terlihat apalagi jika ia seorang perokok. Situasi stress memicu otak perokok akan kebutuhan nikotin, terlihat tiba tiba ia ingin menyalakan rokoknya. Aksi tersebut juga dibutuhkan untuk menstabilkan ketengan otak dari kebohongannya.

Para pembohong professional dapat menipu Anda dengan membalik semua sinyal tersebut. Jalan terakhir yang harus Anda ambil untuk memastikan seseorang berdusta atau tidak, yakni dengan berpura pura percaya, alihkan pembicaraannya sebentar dan ulangi pertanyaan yang akan Anda uji kepada orang tersebut secara mendadak di tengah tengah pembicaraan lain, kemudian amati postur tubuh dan suaranya.

Bagaimana membaca pikiran ornag yang berdusta kepada pasangannya ? Siapa yang suka didustai ? Tentu semua orang berharap tidak didustai, apalagi oleh pasangan, kekasih, suami atau istri. Walaupun demikian, setiap orang pasti pernah mendustai atau didustai, baik dusta besar maupun dusta kecil. Ada dusta untuk kebaikan, ada pula dusta untuk menutupi kesalahan.

Anda pun pernah berbohong pada pasangan; dari dusta seperti Potongan rambutmu terlihat bagus banget sayang  atau bohong yang lebih serius, Tidak, honey, aku tidak membuka kartu kredit lagi.

Dalam banyak situasi kedustaan, sering mulut tidak kompromi dengan anggota tubuh lainnya. Kata kata yang keluar terdengar menyakinkan, tetapi anggota tubuh liannya mengirim sinyal yang berbeda. Selain sinyal yang sudah dipaparkan di atas, berikut ini cara Anda dapat membaca pikiran pendusta melalui anggota tubuh.


  • Menutupi mulut ketika berbicara. Bahasa tubuh ini terlihat seakan akan ingin meminimalkan orang yang mendengar kebohongan. Menutup mulut di sini bias dengan sat tangan atau pun hanya satu jari.
  • Menggaruk garuk atau menyentuh hidung. Sebuah penelitian mengungkapkan berbohong menyebabkan jaringan sel di daerah hidung membesar sehingga terasa gatal. Sebuah sentuhan atau garukan kecil di hidung bias jadi tanda tanda orang bersangkutan berdusta.
  • Menggaruk mata. Ketika seseorang berbohong, secara naluriah ia akan membuang tatapannya. Akan tetapi, karena sikap ini sangat menyatakan kebohongan. Banyak orang yang memilih untuk menggaruk mata sekilah.
  • Menggaruk batang telinga ata daun telinga. Sama halnya dengan bahasa tubuh menggaruk mata atau hidung. Anda melihat seseorang merasa tidak nyaman karena mereka baru saja berdusta.
  • Meraba leher.  Sebuah penelitian mengungkapkan berbohong dapat menyebabkan rasa geli di kulit leher sehingga ada kecenderungan seseorang menarik kerah atau memperbaiki kerah baju mereka (meskipun tidak ada yang salah dengan kerahnya). Perilaku ini mengisyaratkan bahwa si pembicara merasa tidak nyaman dengan apa yang ia utarakan.
  • Menggelengkan kepala, sedang mulut mengiyakan. Jika pasangan berkata, Ya, aku pulang telat keran ada tugas susulan yang harus diselesaikan, sambil mengganggukkan kepalanya, maka dia memang jujur. Sebaliknya jika ia mengatakan hal yang sama, tetapi gerakan kepala yang menggeleng atau menghindari Anda,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar